Covid 19 melanda Indonesia sekitar dua tahun kebelakang, sehingga sangat memperngaruhi sistem dalam pendidikan , salah satunya perubahan pola pembelajaran yang sebelumnya tatap muka antara pelajar dan pengajar, sekarang tidak lagi seperti itu. Melalui pembelajaran online atau sering dikenalnya dengan sebutan daring, sangat banyak kendala yang dialami oleh pelajar atau mahasiswa seperti masalah sinyal atau koneksi internet yang kurang baik. Selain itu banyak pengajar atau dosen yang memberikan tugas kepada mahasiswa secara berbarengan, hal tersebut menjadi beban bagi mahasiswa tersendiri. Akibat dari pembelajaran daring tersebut banyak mahasiswa yang merasa cemas dan gelisah, gejala-gejala tersebut menuju ke arah stress dalam pembelajaran daring saat ini. Kemudian penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat stress dalam mencapai kompetensi klinik yang dijalankan oleh mahasiswa ners tersebut selama proses pembelajaran daring di kampus saat pandemi melanda. Sedangkan metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan desain deskriptif analisis melalui pendekatan cross-sectional. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 37 responden, yang diperoleh dengan cara menyebarkan angket/kuesioner kepada mahasiswa secara pribadi atau tertutup pada mahasiswa profesi ners kelas reguler di kampus STIKes YPIB Majalengka. Selanjutnya analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, dan hasil perhitungannya dengan menggunakan statistik melalui uji chi square ? = 0,05 diperoleh ???? value = 0,048 (???? value < ?), yang mempunyai maksud bahwa adanya hubungan tingkat stress dengan pencapian kompetensi klinik selama proses pembelajaran daring pada saat covid-19 di STIKes YPIB Majalengka khususnya mahasiswa yang berprofesi ners.